1
Apa saja yang harus diperhatikan saat
membeli condotel? Ketika kita tertarik untuk mencoba investasi property khususnya
condotel ada beberapa hal penting – dapat saya katakan paling utama – yang harus
diperhatikan, diantaranya; lokasi condotel, konsep condotel seperti apa, pengembang/
developernya siapa, operator yang ditunjuk untuk mengelola condotel, arsiteknya
siapa, fasilitas condotel tersebut, potensi besar return sewa dilihat dari
lokasi dan rate sewa market kawasan, dan terakhir status kepemilikan dari
condotel tersebut. Ok saya akan coba bahas satu persatu.
1. Lokasi
Condotel
Berbicara investasi property apapun, lokasi merupakan
hal paling dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan nilai asset property dan
keuntungan yang akan diraih dari property tersebut. Khusus untuk condotel,
lokasi yang ideal adalah lokasi yang banyak dikunjungi orang dengan intensitas
yang tinggi dan stabil. Hal yang saya maksudkan adalah tingkat pengunjung kawasan
tempat condotel tersebut berada. Tentu percuma kita beli condotel yang
berlokasikan di kawasan yang sepi pengunjung. Sederhananya beli condotel harus
berlokasikan pusat bisnis, tujuan wisata ternama, atau keduanya. Sederhananya
makin banyak pengunjung makin besar potensi customer condotel makin besar juga
potensi tingginya tingkat hunian condotel tersebut – tentunya berujung pada
tingkat return (ROI) yang akan kita dapatkan setiap tahunnnya. Contoh lokasi
yang baik untuk pengembangan condotel adalah Bali. Bali kini tidak hanya
terkenal sampai mancanegara sebagai kawasan wisata namun juga untuk beberapa
kondisi kepentingan bisnis. Maka tidak heran saat ini perkembangan pembangunan
condotel di Bali, terutama di kawasan segitiga emas (kuta, legian, dan
seminyak) sangat tinggi.
2. Konsep
dan arsitek
Out of the box – sebuah istilah sederhana yang punya
makna penting dalam berbagai aspek. Mengapa konsep dan arsitek ini saya
masukkan sebagai bagian kedua aspek yang harus kita lihat sebelum membeli
condotel. Tidak dapat dipungkiri condotel saat ini, terutama di Bali, sudah
sangat banyak. Apabila kita membeli condotel dengan lokasi yang strategis namun
tidak didukung dengan konsep dan arsitek yang baik, dapat dikatakan itu
percuma. Sebagai contoh, mengapa kawasan utama nusa dua begitu banyak condotel
bintang 5 dengan konsep sangat mewah? Lalu mengapa di kawasan ungasan banyak
dibangun condotel dengan konsep mewah, private, dan terdapat sky villa secara
bersamaan? Lalu mengapa kawasan sunset road dibangun condotel dengan standar
bintang 3 secara umum? Betul, itu dikarenakan target market kawasan tersebut
yang masing-masing memiliki karakteristik wisatawan yang berbeda – penyesuaian market
dapat saya katakan. Ketika standar yang ditetapkan sudah sesuai, hal yang
selanjutnya kita lihat tinggal konsep bangunan dan arsiteknya. Apakah konsepnya
beda dari yang lain – out of the box – unik, lebih bagus lagi konsep menarik
satu-satunya bahkan menjadi ikon kawasan tersebut. Apabila hal ini sudah
terpenuhi, saya sarankan jangan tunda lagi. Ex: Condotel horison sunset road, condotel meritus seminyak, condotel one
ungasan, dan condotel horison jimbaran.
3. Developer
Condotel
Aspek ini penting dikarenakan pada proses pembangunan
dan standar dari kualitas bangunan condotel tersebut. Apabila developer yang
ditunjuk masih baru, atau bahkan punya catatan kurang baik, jangan segan untuk memutuskan
tidak membeli karena risiko yang akan anda raih sangat tinggi terutama pada
progress dan kualitas pembangunan condotel. Maka bijaksanalah dalam melihat
histori developer yang mengembangkan condotel kita apakah bisa dipercaya atau
tidak.
4. Operator
Condotel
Condotel merupakan unit investasi murni yang
digerakkan oleh operator condotel. Apabila operator condotel yang akan kita
beli belum jelas, atau sudah ditunjuk operatornya namun memiliki latar belakang
kurang baik sebagai operator condotel, sudah tentu harus kita tegaskan untuk
langsung beralih ke unit condotel lainnya. Mengapa demikian? Hal ini paling
besar berpengaruh dalam pengelolaan setiap unit condotel yang kita miliki,
perawatannya, serta dalam proses menjaga tingkat okupansi yang baik. Tentu
berpengaruh besar terhadap hasil investasi yang akan kita dapatkan.
5. Potensi
Return (ROI)
Cara menghitung ROI yang akan didapat per-tahun sangatlah
sederhana, berikut rumus-rumus umum:
a.
(rate sewa/ malam – lihat market kawasan) x (jumlah
hari dalam setahun – 365 hari) x (persentase tingkat okupansi) x (persentase
bagi hasil investor)
Contoh condotel horison sunset road: 800.000 x 365 x
65% x 40% = 75.920.000
b.
(rate sewa/ malam – lihat market kawasan) x (jumlah
unit kamar condotel) x (jumlah hari dalam setahun – 365 hari) x (persentase
tingkat okupansi) x (persentase bagi hasil investor) x (koefisien investor –
sesuai kesepakatan dalam perjanjian sewa kelola)
Contoh condotel horison sunset road: 800.000 x 150x 365
x 65% x 40% x 0.625% = 71.175.000.
Catatan: Besar ROI sangat tergantung pada tingkat
okupansi dan rate sewa rata-rata yang didapat. Tingkat okupansi bermula dari
55% - 85% untuk sebagian besar kawasan Bali, sedangkan rate sewa rata-rata juga
harus dilihat dari seluruh unit (tentunya rate sewa 150 unit yang terdiri dari
deluxe, suite, junior suite, dll akan berbeda).
6. Status
Condotel
Khusus di kawasan Bali, status kepemilikan condotel
secara umum ada 2, yaitu: leasehold dan freehold. Leasehold (kepemilikan
berjangka – diatas tanah sewa. Umumnya antara 20 tahun – 50 tahun, sangat
tergantung lokasi dan kesepakatan antara developer dengan pemilik tanah). Untuk
freehold, status ini juga dikenal secara umum sebagai strata titel. Keduanya
memiliki sisi kelebihan dan kekurangan masing-masing, untuk investasi condotel
kembali kita harus lihat poin-poin awal yang telah saya bahas, baru kita
mengerucut pada status condotel tersebut, karena return yang akan kita dapatkan
lebih dipengaruhi 5 hal pertama yang saya bahas dibandingkan dengan status
condotel tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.