Investasi
condotel dan investasi property jenis lainnya sangat banyak memiliki perbedaan,
terlebih lagi dengan lokasi di kawasan provinsi Bali. Perbedaan paling mencolok
adalah dari sisi status kepemilikan dan besaran nilai return yang dihasilkan.
Diantara property lainnya, condotel dapat saya katakana sebagai unit property dengan
nilai return paling tinggi. Namun tentunya dengan pertimbangan lokasi juga.
Sebagai contoh, untuk return sewa apartemen berkisar antara 5%-10%, ruko antara
4%-7%, rumah mentoknya 5%, condotel antara 6%-24%, dan tanah dapat saya katakana
kecil kemungkinan dapat memberikan return sewa – tentunya dengan nilai capital
gain yang hampir sama seiring dengan perkembangan market di kawasan yang
menjadi lokasi dari property tersebut.
Selain nilai ROI
(return of investment) paling besar diantara nilai ROI property lainnya, condotel
memungkinkan para pemilik untuk lebih leluasa dalam mengelola asetnya. Mengapa
demikian? Hal ini dikarenakan adanya operator condotel serta badan akuntan public
independen yang akan mengaudit serta mengelola asset yang dimiliki oleh para
investor. Jadi, dengan kata lain kita tinggal terima beres hasil return dari
setiap unit condotelnya – tidak akan memikirkan complain customer, perbaikan
unit, service charge, dll.
Keunikan condotel
juga dapat dilihat dari sisi status kepemilikan unitnya, terutama untuk kawasan
Bali. Di kawasan yang dikenal sebagai destinasi wisata internasional ini, hanya
ada dua jenis status kepemilikan unit, yaitu freehold dan leasehold. Freehold
atau dikenal juga strata titel (kepemilikan unit bangunan bertingkat) ini sudah
sangat langka di Bali, mengingat lahan yang semakin sempit, khususnya di
kawasan yang sangat padat pengunjung segitiga emas (legian, kuta, seminyak).
Berbeda dengan leasehold yang berarti kepemilikan berjangka (sewa) justru
berada di kawasan yang sangat strategis, premium, dan secara tingkat okupansi
hotel memiliki nilai yang sangat tinggi dan cenderung stabil. Namun manakah
yang harus kita pilih? Keduanya memiliki kelebihan masing-masing, namun ketika
kita melihat manakah unit condotel yang paling menguntungkan tentunya harus
dilihat bagaimana nilai ROI yang dihasilkan serta kestabilan okupansi condotel
tersebut, hal inilah yang akan ditanyakan para investor apabila kita ingin
menjual condotel yang telah kita beli ke tangan investor lainnya yang tertarik
membeli unit secondary.
Jadi apakah
freehold atau leasehold? Tentunya kebijaksanaan kita dalam melihat potensi ROI
jauh lebih penting dibandingkan kedua hal tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.