Kamis, 06 Februari 2014

Dua Sisi Investasi Properti & Deposito



meritus seminyak
Ketika berbicara investasi condotel Bali, sebagian besar pasti akan membandingkan dengan investasi dalam bentuk deposito – yang pada saat saya menulis artikel ini memang sedang dalam tingkat yang cukup tinggi. Namun yang harus menjadi catatan paling utama adalah mengapa investor property yang sudah lama lebih kaya dibandingkan dengan para investor dalam bentuk deposito? Tentunya untuk orang-orang tertentu juga, no body perfect – terkadang sebagian besar investor baik deposito ataupun property tidak cerdas dalam mengelola asset serta bermain dengan waktunya.
Pertanyaan selanjutnya, lalu apa yang menjadi poin kelebihan masing-masing? Saya akan bahas satu persatu dilihat dari berbagai aspek.
1.       Nilai Keuntungan Jangka Panjang & Jangka Pendek
Pada dasarnya investasi deposito dan property sangat berbeda dari sisi satu ini, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk keuntungan yang di dapatkan. Apabila kita berbicara deposito, maka keuntungan yang akan sangat maksimal adalah jangka pendek saja, antara 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun. Sedangkan, investasi property baru akan sangat terlihat minimalnya 2 atau 3 tahun setelah masa pembelian. Pada saat saya menulis artikel ini, deposito dapat ditawarkan dengan nilai bunga antara 5,5% - 12% (hal ini pun harus mengacu pada banyak persyaratan yang harus dipenuhi sang investor) dengan catatan paling penting adalah LPS & BI hanya menjamin pada angka 7,5% saja. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian Indonesia yang memang sedang tidak menentu, nilai rupiah terhadap dollar AS ($) anjlok tembus Rp 12 ribu, inflasi meningkat, dll. Moment seperti ini bagi sebagian besar investor tentu menggiurkan dan memang harus kita manfaatkan, belum tentu akan terjadi lagi. Lain cerita dengan property, nilai asset di banyak lokasi juga menguntungkan bagi yang sudah beli sebelum masa ini, karena nilai jual property kini melesat tinggi. Wajar saja, dollar naik kebutuhan bahan bangunan dan berbagai sarana pendukung juga naik, tentunya akan berpengaruh besar pada kebutuhan pembuatan nilai property tersebut. Sedangkan property yang sudah selesai pembangunan walaupun dengan budjet lama, tentu akan menyesuaikan harga pasar yang berlaku, setidaknya sedikit dibawah itu. Namun, apabila kita kalkulasikan tetap saja nilainya meningkat mungkin bisa dua atau tiga kali lipat dari harga sebelumnya. Apabila unit tersebut disewakan, maka nilai sewa pun akan meningkat sebagai bentuk efek domino dari laju ekonomi ini.
2.       Waktu Tepat Menciptakan Keuntungan
Untuk itu saya melihat dari kacamata awam, keuntungan deposito sangat bergantung pada momen-momen jangka pendek, kapan kita masuk terutama. Begitu pun property, kepintaran dalam memperhitungkan potensi perkembangan nilai property menjadi poin paling penting yang harus dimiliki para investor property. Sebagai contoh: pada tahun 1998, seluruh harga property sangat anjlok bahkan kawasan yang saat ini menjadi kawasan sangat elit seperti BSD, Puri Indah, Pluit, dll dijual dengan harga mencapai titik rendah Rp 2 juta/ meter pun orang sangat ragu untuk beli. Lain cerita dengan deposito, pada saat itu justru sedang naik karena Bank dan pemerintah sedang berusaha mengamankan perekonomian Negara dengan meningkatkan suku bunga deposito yang dapat tembus lebih dari 20% apabila dibandingkan nilai saat ini yang hanya seperempatnya saja. Namun, apakah ada yang membeli property? Yes, ada. Bahkan, dia dengan cerdik memadukan antara investasi deposito dan property. Uang yang ada untuk beli property dia simpan dalam bentuk deposito selama 3 bulan, sebagian lagi bayar DP atas property yang diinginkan – sebut saja kawasan BSD, sebagai bentuk pengikat kesepakatan harga beli. Selama 3 bulan selesai deposito, bunga yang dia dapatkan dia bayarkan untuk unit property yang senilai dengan bunga deposito tersebut. Uang dia utuh, dapat property pula. Apabila anda tanya berapa keuntungan dia sekarang, maka cukup anda bayangkan saja tahun 2005 dia baru menjual property tersebut dengan nilai yang sudah 10 kali lipat. Cerdas bukan?
3.       Perkembangan Nilai Aset Deposito & Properti
Satu hal yang paling krusial selain waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan keuntungan antara investasi property dan deposito adalah perkembangan nilai asset. Untuk deposito, apabila kita ingin menikmati bunga deposito tentu nilai deposito tersebut sampai kapanpun akan tetap sama. Sangat berbeda dengan property, disaat kita mendapatkan return dari property tersebut – sebut saja sewa – (terkecuali unit tanah) disaat yang sama juga nilai asset kita akan berkembang bahkan sangat tidak menutup kemungkinan dapat menjadi 2 s/d kelipatan tertentu dari nilai semula. Poin ini merupakan poin yang sangat sulit terbantahkan.
                Jadi lebih menguntungkan manakah antara investasi dalam bentuk deposito atau property? Saya sebagai orang awam melihat bahwa kita tidak bisa terlalu egois hanya menggunakan salah satu jenis saja, karena kalau kita bijak dan cerdas, kombinasi keduanya sangatlah jauh lebih menguntungkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.